Pelajar Ekonomis: Teori Pengambilan Keputusan-Dalam setiap
perusahaan atau suatu organisasi diperlukan pengaturan yang jelas
dalam mengatur perusahaan dan organisasi tersebut. Untuk itu,
diperlukan suatu keputusan-keputusan yang mengikat agar dapat
perusahaan atau organisasi dapat berjalan seperti semestinya.
Pengambilan
Keputusan haruslah diambil oleh seseorang yang memiliki wewenang,
yakni seorang Manajer. Dalam memutuskan suatu keputusan dalam
perusahaan atau organisasi yang dipimpinnya, seorang Manajer haruslah
mempertimbangkan masukkan-masukkan yang mendukungnya dalam mengambil
keputusan.
Dalam memutuskan
suatu keputusan, seorang Manajer haruslah memahami resiko-resiko yang
akan diakibatkan karena keputusan yang dibuatnya. Untuk itu ia
haruslah memahami betul informasi yang dapat mendukung keputusan yang
dibuatnya. Seorang Manajer juga haruslah mempertimbangkan metode yang
tepat dalam mengambil keputusan.
PENGERTIAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Menurut Barnard
dalam Hasibuan (2011:55), Keputusan merupakan perilaku organisasi
yang berintisari perilaku perorangan dan dalam gambaran proses
keputusan ini secara relatif dapat dikatakan bahwa pengertian tingkah
laku organisasi lebih penting daripada kepentingan perorangan.
Selain itu menurut Haiman dalam Hasibuan (2011: 54), Keputusan yag
diambil merupakan inti dari sebuah perencanaan dan tindakan yang
dipilih oleh manajer sebagai suatu yang paling efektif, berarti
penempatan untuk mencapai sasaran dan pemecahan masalah.
Secara umum bisa
dijelaskan bahwa Pengambilan Keputusan merupakan proses dalam
menetapkan suatu keputusan yang terbaik, logis, rasional, dan ideal
yang didasarkan oleh fakta, data, dan informasi yang didapat dari
sejumlah alternatif dalam mencapai suatu tujuan.
PROSES
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Seperti dijelaskan
dari pengertian diatas, dalam pengambilan keputusan diperlukan data,
informasi, dan fakta-fakta yang mendukung. Selain itu seorang
pengambi keutusan haruslah memiliki dasar pengambilan keputusan dalam
dirinya. Dasar yang harus dimiliki ialah:
INTUISI, Seorang manajer
haruslah memiliki suara hati yang tepat terhadap suatu permasalahan
yang dihadapinya. Suara hati ini biasa dipengaruhi oleh
pengalaman-pengalam yang pernah ia alaminya.
KEYAKINAN, Seorang manajer
barus benar-benar yakin bahwa keputusan yang diambilnya merupakan
hal yang terbaik.
PENGALAMAN, Seorang manajer
haruslah memiliki pengalaman yang luas dalam proses pengambilan
keputusan ini, walaupun dalam setiap permasalahan tidaklah selalu
sama.
FAKTA, Seorang manajer haruslah
mempertimbangkan fakta-fakta yang dapat mendukung keputusan yang
diambilnya.
KEKUASAAN, seorang manajer akan
dapat mudah membuat keputusan apabila mempunyai kekuasaan yang kuat.
Akan tetapi dengan kekuasaan yang terlalu kuat akan membuat manajer
akan berbuat otoriter, untuk itu perlu ada kontrol dalam suatu
organisasi atau perusahaan.
Dalam mengambil
keputusan ini seorang manajer juga harus mempertimbangkan beberapa
faktor-faktor yang mendasari keputusan ini, yakni:
Keputusan yang diambil haruslah
mendorong dalam tercapainya tujuan
Keputusan yang bersifat popular
(memuaskan) atau tidak popular (tak memuaskan).
Pilihan dari keputusan yang
terbaik dari segala keputusan yang sebelumnya direncanakan.
Kontrol emosi dan aturan-aturan
yang ada.
Efisiensi dan Efektivitas dari
keputusan yang akan diambil
Skill yang dimiliki dalam
proses pengambilan keputusan
Sinkronisasi dan saling
keterhubungan antara pemikiran dan tindakan.
Sifat dari masalah yang
dihadapi
Kondisi lingkungan organisasi
mapun perusahaan
Pandangan seorang manajer
terhadap permasalahan yang dihadapi.
Seorang Manajer
haruslah mempertimbangkan metode apa saja yang akan dipakai dalam
pengambilan keputusan yang dibuatnya. Ada beberapa metode yang dapat
digunakan, yakni sebagai berikut:
Metode Riset Operasi. Metode
ini menggunakan riset dan teknis matematis dalam menganalisa dan
memecahkan suatu permasalahan tertentu.
Metode Program Linier. Metode
ini menggunakan perhitungan matematis (Program Linier) dalam
analisanya.
Metode Probabilitas. Metode ini
menggunakan perhitungan statistika probablitas dalam menganalisa
ketidakpastian yang muncul dari suatu keputusan.
Metode Strategi. Metode ini
menggunakan strategi apa yang akan diambil dalam pengambilan
keputusan. Metode ini biasanya menggunakan analisis SWOT.
Menurut John Robert
Beishline dalam pengambilan keputusan ada beberapa cara dalam
memecahkan permasalahan yang timbul. Cara-cara ini berupa:
Manajemen Konvensional, cara
yang diambil berupa tindakan-tindakan yang telah diambil di masa
lalu. Tindakan yang diambil oleh manajer dengan cara ini masih
kurang efektif dan efisien.
Manajemen Sistematis, cara yang
diambil berupa tindakan-tindakan yang berdasarkan pengalaman dirinya
maupun orang lain yang hampir sama. Sistem kerja cara ini seperti
referensi terhadap keputusan yang dibuat.
Manajemen Ilmiah, cara yang
diambil berupa tindakan-tindakan yang berdasarkan pada analisis data
dan informasi yang diterima.