Dalam suatu kegiatan perusahaan atau
organisasi diperlukan suatu anggaran dalam proses kegiatan
operasionalnya. Adanya anggaran dalam suatu perusahaan dan organisasi
tentu akan mendukung kegiatan perusahaan dan organisasi melalui
pembiayaan dalam kegiatan tersebut agar dapat berjalan lancar. Untuk
itulah maka suatu anggaran dapat dijadikan sebagai alat perencana
dalam suatu kegiatan.
Sebagai alat perencana, secara umum
anggaran bisa dikatakan dibagi sebagai alat perencana dalam
pengeluaran yang timbul dan sebagai alat perencana dalam penerimaan
laba. Dalam perencana pengeluaran, anggaran dapat menggambarkan
bagaimana uang yang keluar dalam membiayai kegiatan. Sedangkan dalam
perencana penerimaan laba, anggaran dapat menggambarkan bagaimana
uang yang dikeluarkan untuk modal dan bagaimana prediksi laba yang
akan didapat.
PENGERTIAN ANGGARAN
Mulyadi dalam Husnayetti (2012:3)
mengartikan anggaran ialah suatu rencana kerja yang dinyatakan secara
kuantitatif yang dapat diukur dalam satuan moneter standar (mata uang
lokal) dan satuan moneter yang lain (valuta asing) yang mencangkup
jangka waktu 1 tahun. Dari pengertian diatas anggaran dapat dikatakan
sebagai rencana kerja yang berbentuk data angka yang dapat diukur
oleh mata uang lokal maupun asing. Anggaran dapat diukur dalam jangka
waktu 1 tahun yang tergabung dalam anggaran tahunan perusahaan maupun
organisasi.
Anggaran juga dapat melandasi proses
penganggaran dalam suatu perusahaan atau organisasi. Penganggaran
merupakan suatu proses dalam perencanaan dan pengendalian biaya yang
disusun untuk membiayai kegiatan perusahaan atau organisasi untuk
masa mendatang. Suatu anggaran yang dibuat melalui proses
penganggaran haruslah mencerminkan prediksi berapa biaya yang
dibutuhkan serta berapa laba yang akan dihasilkan.
SYARAT PENYUSUNAN
ANGGARAN
Seperti dikatakan diatas, suatu
anggaran merupakan hal terpenting dalam mengatur biaya dan pendapatan
perusahaan atau organisasi melalui kegiatan operasionalnya. Agar
penyusunan anggaran ini dapat dikatakan tepat sasaran, diperlukan
syarat-syarat yang harus dipenuhi. Dalam penyusunan anggaran haruslah
memperhatikan beberapa hal yakni:
Realistis, Suatu anggaran
haruslah memperhatikan kemampuan yang ada baik secara financial
maupun sumberdaya yang mendukung. Dengan penyusunan yang realistis,
maka biaya yang dikeluarkan akan efisien serta penerimaan laba akan
berjalan secara efektif.
Fleksibel, suatu anggaran dapat
menyesuaikan dengan keadaan yang sewaktu-waktu berubah.
Fleksibelitas suatu anggaran akan mudah membantu apabila terjadi
suatu hal yang diluar dugaan, sehingga biaya yang dikeluarkan tidak
akan banyak terbuang.
Kontinyu, suatu anggaran
haruslah selalu mendapat perhatian terus menerus. Keberlanjutan
suatu anggaran akan mudah memprediksi yang akan terjadi pada periode
anggaran selanjutnya, sehingga akan mempermudah memprediksi biaya
dan laba dimasa mendatang.
JENIS-JENIS ANGGARAN
Menurut Darsono (2008), anggaran
dapat dibagi menjadi 3 jenis berdasarkan ruang lingkup, fleksibilitas
dan periode waktunya:
Berdasarkan Ruang Lingkup
Anggaran dapat
dibagi menjadi 2 jenis yakni:
Anggaran Parsial
ialah anggaran yang memiliki ruang lingkup yang terbatas pada satu
bidang saja. Contoh: Anggaran untuk satu departemen saja
Anggaran
Komprehensif ialah anggaran yang memiliki ruang lingkup yang luas
meliputi semua bidang dalam perusahaan dan organisasi. Contoh:
Anggaran untuk operasional perusahaan, baik pusat maupun cabang.
Berdasarkan Fleksibilitas
Anggaran dapat
dibagi menjadi 2 jenis yakni:
Anggaran Variabel
ialah anggaran yang berdasarkan kisaran atau perkiraan berapa
kapasitas yang akan diproduksi saja. Contoh: Anggaran dalam
memproduksi barang pesanan.
Anggaran Tetap
ialah anggaran yang berdasarkan tingkatan kapasitas produksi
tertentu. Contoh: Anggaran produksi ban yang sudah direncanakan
jumlah produksinya.
Berdasarkan Periode Waktunya
Anggaran dapat
dibagi menjadi 2 jenis yakni:
Anggaran Jangka
Pendek ialah anggaran yang disusun untuk jangka 1 tahun masa
anggaran. Contoh: Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
Anggaran Jangka
Panjang ialah anggaran yang disusun untuk jangka waktu lebih dari
satu tahun masa anggaran. Contoh: Anggaran dalam pembelian mesin dan
perawatannya.
SASARAN ANGGARAN
Suatu anggaran
memiliki pos-pos tersendiri agar anggaran yang akan dikeluarkan bisa
efeisien dan efektif dalam pelaksanaannya. Dalam menyusun anggaran
seperti yang dikatakan diatas, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan yang menyakut sasaran anggaran itu sendiri, yakni
berupa:
Kegunaan Anggaran, bagaimana
Penggunaan anggaran itu sendiri dan bagaimana agar anggaran itu
tepat sasaran serta dapat mendatangkan laba.
Hal anggaran dan manajemen,
Suatu manajemen dapat merumuskan anggaran secara efektif apabila
adanya data yang mendukung dalam proses penganggaran, serta adanya
koordinasi kerja.
Isi dan prosedur anggaran,
suatu anggaran akan tepat bila isi dan prosedur anggaran tersebut
jelas.
Perencanaan dan pengendalian,
suatu biaya yang akan dikeluarkan dapat direncanakan sebelumnya,
serta bagaimana pengendalian pada pelaksanaannya agar anggaran dapat
lebih efisien dan efektif dalam membiayai operasional.
Dimensi Waktu, suatu anggaran
memiliki jangka waktu tertentu dalam membiayai biaya yang
dikeluarkan, seperti yang dijelaskan pada jenis anggaran.
Pengendalian laba, suatu biaya
yang dikeluarkan dalam anggaran haruslah dapat lebih kecil
dibandingkan penerimaan laba, selain itu juga penerimaan laba yang
stabil haruslah dapat bertahan pada beberapa periode mendatang
dengan biaya yang dapat ditekan.
MANFAAT ANGGARAN
Ada beberapa manfaat dari penyusunan
anggaran dalam suatu perusahaan dan organisasi, yakni sebagai
berikut:
Sebagai perencanaan terpadu,
anggaran dapat memprediksi berapa biaya yang akan dikeluarkan serta
berapa laba yang akan didapat melalui kegiatan operasional.
Sebagai Pedoman pelaksanaan
kegiatan perusahaan, suatu anggaran dapat membiayai
kegiatan-kegiatan perusahaan, baik itu secara parsial mapun
keseluruhan (komprehensif).
Sebagai Alat koordinasi kerja,
suatu anggaran dapat menghubungkan antara depratemen keuangan dengan
departemen lainnya dalam menyusun anggaran apa yang diperlukan
disetiap departemen.
Sebagai Alat pengawas kerja,
suatu anggaran dapat mengawasi biaya apa yang dikeluarkan melalui
efektivitas dari hasil kegiatan perusahaan tersebut dan mengawasi
proses berjalannya kegiatan tersebut, serta pengalokasian dari
kegiatan tersebut.
Sebagai Evaluasi kegiatan
perusahaan, suatu anggaran dapat dijadikan evaluasi dari kegiatan
perusahaan yang berjalan selama setahun terkahir melalui laporan
keuangan yang ada, berapa pendapatan dan berapa biaya yang
dikeluarkan selama setahun, serta efetivitas anggaran tersebut dalam
pengalokasian.
Referensi Tulisan:
Husnayetti. 2012. Anggaran
Perusahaan
Herliyanti, Elva. 2013. Materi
Perkuliahan Anggaran Perusahaan.