Pelajar Ekonomis: Saya Ingin atau Butuh-Pertanyaan ini mungkin sering terlontar kita sedang dihadapkan oleh suatu barang yang menurut kita itu bagus dan kita mau memilikinya. Ya.. mungkin kita bisa menjawabnya sendiri. Misalnya saja kita sangat ingin smartphone keluaran terbaru, disisi lain kita memiliki kebutuhan lainnya yang harus dipenuhi. Padahal Smartphone ini sekarang sangat menunjang komunikasi di era digital ini. Disinilah letak Smartphone hanya sebatas keinginan saja, walaupun ada nilai kebutuhan didalamnya, yakni menunjang kelancaran komunikasi.
Dari contoh smartphone diatas bisa dikatakan antara
Kebutuhan dan Keinginan bisa dikatakan tipis apabila dinilai secara subjektif. Maksudnya ialah tergantung pada penilaian orang tersebut apakah barang tersebut hanya sebatas pada ingin semata, atau benar-benar ia membutuhkannya. Dari sini kita harus mengetahui definisi dari Keinginan dan Kebutuhan.
Kebutuhan merupakan suatu hal yang harus dipenuhi pemenuhannya, apabila tidak dipenuhi dapat menganggu kelangsungan hidup.
Kebutuhan ini bersifat penting dan harus dipenuhi. Kebutuhan ini ada tingkatannya sesuai dengan tingkat pemenuhannya, yakni:
Kebutuhan Primer, ialah Kebutuhan dasar dari setiap manusia dan wajib untuk dipenuhi agar kelangsungan hidup dalam berjalan lancar. Kebutuhan Primer ini termasuk Kebutuhan Sandang (pakaian), Pangan (Makanan), dan Papan (Tempat Tinggal)
Kebutuhan Sekunder, ialah Kebutuhan setelah Kebutuhan Primer terpenuhi. Kebutuhan Sekunder ini berupa pelengkap dari Kebutuhan Primer. Misalkan dalam sebuah rumah (primer) dibutuhkan perabotan untuk mengisi rumah, selain itu juga perabotan ini dapat menunjang aktivitas dalam rumah.
Kebutuhan Tersier, ialah Kebutuhan yang dipenuhi setelah Kebutuhan Primer dan Sekunder terpenuhi. Kebutuhan Tersier ini bisa dikatakan sebagai Kebutuhan yang mewah dan bernilai mahal. Kebutuhan Tersier ini sering kali disamakan dengan Keinginan, karena hanya memenuhi nilai gengsi. Contoh saja Mobil Lamborghini yang bernilai Milyaran, untuk kalangan tertentu memang dirasakan sebagai kebutuhan untuk memenuhi nilai gengsi-nya.
Sedangkan Keinginan merupakan suatu hal yang apabila tidak dipenuhi tidak akan berdampak apa-apa bagi kelangsungan hidup suatu manusia. Keinginan ini muncul akibat adanya rasa dan cita dalam diri manusia utnuk memiliki barang tersebut, biasanya Keinginan ini didorong oleh rasa gengsi pada lingkungan.
PERBEDAAN KEBUTUHAN DAN KEINGINAN
Seperti dijelaskan diatas, Kebutuhan merupakan suatu hal yang harus dipenuhi pemenuhannya, sedangkan Keinginan merupakan suatu hal yang apabila tidak dipenuhi tidak akan berdampak apa-apa bagi kelangsungan hidup suatu manusia. Dari kedua pengertian ini bisa dikatakan bahwa:
Suatu Kebutuhan harus dapat dipenuhi, apabila tidak maka kehidupan suatu manusia akan terganggu akibat tidak terpenuhinya kebutuhan.
Suatu Keinginan dapat ditunda pemenuhannya karena tidak akan mengakibatkan apa-apa apabila tidak terpenuhi pada waktu itu juga.
HUBUNGAN KEBUTUHAN TERSIER DAN KEINGINAN
Seperti dijelaskan tadi bahwa Kebutuhan Tersier dapat dikatakan berbeda tipis dengan keinginan. Pada dasarnya suatu kebutuhan memang untuk dipenuhi, termasuk Kebutuhan Tersier. Bagi sebagian orang barang-barang mewah dikatakan sebagai kebutuhan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan hidupnya ialah rasa gengsi pada lingkungannya. Sebuah barang-barang mewah ini bermula dari sebuah keinginan seseorang dalam memiliki barang tersebut. Disinilah timbul Keinginan yang dapat mengarah pada suatu pemikiran bahwa barang tersebut merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi.
SKALA PRIORITAS DALAM PEMILIHAN KEBUTUHAN
Dalam memenuhi segala kebutuhan dan keinginan yang banyak diperlukan suatu langkah agar kebutuhan dan keinginan tersebut dapat terpenuhi, yakni dengan menetapkan Skala Prioritas dalam pemenuhannya. Skala Prioritas ini tak terlepas dari pengorbanan dari suatu kebutuhan dan keinginan yang lainnya (Opportunity Cost).
Pengorbanan kebutuhan atau yang sering disebut Biaya Kesempatan (Opportunity Cost) merupakan pemilihan dari salah satu kebutuhan dan keinginan untuk dapat dipenuhi terlebih dahulu, dan kebutuhan dan keinginan lainnya dikorbankan akibatnya. Seperti yang dicontohkan diatas kita sangat ingin smartphone, sedangkan disisi lain kita memiliki kebutuhan lain yang mendesak. Nah, dari sini timbul mana yang lebih penting dipenuhi terlebih dahulu, bisa saja keinginan membeli smartphone terbaru harus dikorbankan untuk memenuhi kebutuhan lain yang mendesak.
PELUANG BAGI PEMASARAN
Meningkatnya Kebutuhan dan Keinginan manusia mendorong mereka akan membeli barang yang sesuai dengan apa yang mereka butuhkan dan inginkan. Dari sini muncullah bermacam variasi dan jenis barang yang sesuai dengan harapan seorang manusia. Karena pada dasarnya suatu keinginan dan kebutuhan manusia berbeda dengan manusia lainnya. Hal ini mendorong para pelaku pemasaran untuk jeli melihat peluang dalam kebutuhan dan keinginan manusia.
Dalam menwarakan dan memperkenalkan barang yang dijualnya, seorang pelaku pemasaran harus memiliki cara khusus agar pelanggannya tertarik membeli barangnya. Cara khusus ini dilakukan dengan berbagai metode pendekatan bisa berupa
Direct Selling (penjualan langsung), maupun dengan Penjualan tidak langsung, seperti periklanan di berbagai media.
Ketertarikan pelanggan terhadap barang yang dijual oleh pelaku pemasaran terkadang dipengaruhi oleh gencarnya cara pemasaran yang dilakukan oleh pelaku pemasaran untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggannya.
Picture by: